watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

SENSASI SINTO

Usiaku 25 tahun. Bodyku langsing layaknya
seorang peragawati, ditunjang dengan tinggiku
yang 170 cm, cukup tinggi untuk ukuran
seorang wanita. Di usiaku yang relatif masih
muda ini, aku sudah memiliki 3 orang anak dari
hasil perkawinanku dengan Hariono. Kami
memang kawin muda. Saat itu aku baru berusia
19 tahun. Suamiku adalah anak kembar yang
saat itu berusia 21 tahun. Sebelum kami menikah
aku sudah 2 kami menggugurkan janin hasil
hubungan dengan Hariono. Dari prolog ceritaku
rasanya sudah dapat ditebak bagaimana
petualanganku dengan dunia sex. Terus terang
aku sangat mendambakan permainan sex.
Rasanya sehari saja tubuhku tidak disentuh dan
tidak melakukan hubungan badan, rasanya ada
sesuatu yang hilang dan membuatku gelisah.
Mungkin libidoku yang tinggi atau apa aku sendiri
tidak tahu. Sejak menikah, hubunganku dengan
Hariono sudah tidak baik. Hariono adalah tipe
anak Mama. Setelah kami menikah aku diboyong
ke rumah orang tuanya. Di rumah tersebut aku
merasa tidak betah karena Mama Hariono yang
cerewet dan selalu membela anaknya dari pada
peduli terhadap diriku. Sehingga ringkas cerita
tak lama usia perkawinan kami.
Aku pun pulang ke rumah kedua orang tuaku.
Suamiku tetap tinggal bersama orang tuanya
karena kami masing-masing berkeras untuk
mempertahankan ego dan pendapat kami.
Namun hubungan suami istri tetap berlangsung
hingga kami dikarunia 3 orang anak. Terkadang
hubungan kami lakukan di rumah Hariono,
terkadang kami lakukan di rumah orang tuaku.
Tak jarang kami lakukan di hotel tatkala Hariono
memiliki uang lebih, karena sebenarnya Hariono
tidak memiliki penghasilan selain bergantung dari
pemberian orang tuanya.
Dan aku pun hidup bersama ke-3 anakku dari
kedua orang tuaku juga. Ini berlangsung
bertahun-tahun hingga saat ini. Kehidupan
macam ini kusadari tidak baik namun aku pun
tidak tahu harus berbuat apa. Mungkin beginilah
garis hidupku. Celakanya Hariono bukanlah tipe
lelaki yang setia. Di luar sepengetahuanku, dia
sering berganti perempuan. Hingga pernah
suatu hari seorang teman baikku memergoki
suamiku sedang intim dengan Merry yang juga
sahabatku. Mereka berhubungan hingga di atas
tempat tidur. Laporan yang sampai ke telingaku
ini juga sempat kubuktikan saat Hariono sedang
check in di sebuah hotel bersama Merry, karena
diam-diam kubuntuti dari belakang sepak terjang
mereka mulai saat Hariono menjemput Merry di
rumahnya hingga mereka berangkulan mesra
memasuki kamar di sebuah hotel.
Dengan demikian jatah Hariono meniduriku jadi
berkurang. Biasanya kami bisa melakukan 3 kali
seminggu. Akhir-akhir ini paling banyak hanya
seminggu sekali Hariono mengajakku making
love. Itu pun atas inisiatif dariku dan tak jarang ia
lakukan secara terburu-buru karena harus
dilakukan di atas mobilnya. Hal ini terus terang
membuatku sangat tersiksa karena kehausan
akan permainan sex yang selalu kudambakan.
Untuk mencapai hasrat yang kuinginkan, sering
kulakukan dengan masturbasi di rumah.
Kulakukan di kamar tidur atau di kamar mandi
yang ada di dalam kamar tidurku. Aku memang
tidur sendirian karena ke-3 anakku setiap hari
selalu bersama kedua orang tuaku. Memang
sejak aku kembali ke rumah orang tuaku, anak-
anakku praktis menjadi milik ibuku yang sangat
mencintai cucu-cucunya.
Walau aku sudah memiliki 3 momongan, body
dan penampilanku tetap bagaikan seorang gadis.
Apa lagi usiaku yang relatif sangat muda. Bahkan
tidak seorangpun percaya kalau aku sudah
menikah, apa lagi sudah memiliki anak. Ini
merupakan suatu karunia yang luar biasa bagi
diriku. Dan yang membuatku lebih bangga lagi,
bila aku sedang jalan di Mall, selalu kurasakan
banyak mata nakal memandangku penuh arti
dan tak jarang mereka juga berani menggodaku.
Aku merasakan nikmat saat itu. Apa lagi kalau
ada cowok ganteng dan macho yang berani
menggangguku. Hatiku terasa sangat sejuk
sekali. Akibatnya tak jarang saat aku pulang,
kubayangkan wajah laki-laki di mall tadi sambil
melakukan masturbasi. Kuusap sendiri vagina,
klitorisku dan kumainkan jari lentikku ke dalam
lubang vaginaku hingga aku mengalami klimaks
yang luar biasa.
Pada suatu saat, tanpa sengaja aku berkenalan
dengan seorang cowok yang usianya jauh di
atas usiaku. Sebut saja Sinto yang berusia 40
tahun. Sinto sudah memiliki keluarga dan
berpenghasilan cukup, bahkan merupakan salah
seorang tokoh masyarakat di kotaku. Aku tidak
akan menceritakan kisah perkenalanku dengan
Sinto. Ringkas ceritanya kami telah sering
berkirim SMS. Sinto yang selalu meneleponku
karena selain menghemat pulsaku, juga demi
menjaga hubungan Sinto dengan keluarganya.
Sinto orangnya dewasa sekali, demikian juga
tutur katanya. Orangnya juga cukup ganteng bila
dibandingkan dengan Hariono. Yang jelas postur
tubuh Sinto lebih atletis. Maklum, dia juga
mantan olahragawan. Terus terang sosok Sinto
sudah merasuki tubuh dan kehidupanku. Sering
kubayangkan Sinto saat masturbasi. Saat itu
kami belum pernah melakukan hubungan sex
karena Sinto pandai menghargaiku, tidak seperti
laki-lain yang langsung mengarah ke hal yang
satu itu. Hal ini justru menyiksa batinku yang
memang sebenarnya sudah haus akan sex.
Semakin hari SMS dari Sinto sudah mulai
menjurus ke arah sana. Mulai dari
menanyakanku sedang apa, pakai baju apa dan
sebagainya. Saat itu kujawab sejujurnya melalui
SMS bahwa aku sedang horny di kamar.
Kuceritakan keadaanku dengan sejujurnya
bahwa aku baru saja selesai mandi, tubuhku
bugil hanya dibalut kimono tipis saat itu. Dan
Sinto membalas SMS-ku yang mulai menjurus
ke arah yang jorok namun aku tidak tersinggung
bahkan justru menikmatinya, karena terus
terang hal ini telah lama kunanti-nantikan. Sinto
membalas SMS-ku dengan mengatakan bahwa
ia jadi terangsang saat membayangkan
seandainya saat ini dia berada di sampingku saat
aku berada dalam posisi seperti saat ini. Sinto
mengatakan via SMS bahwa hal yang akan
dilakukannya adalah menciumku, mengulum
bibirku, menjilat telingaku, leherku rata ke bawah
hingga payudaraku, kemudian menjilat serta
menghisap putingku secara bergantian.
Sambil membaca SMS Sinto, aku
membayangkan kata-katanya sambil tanganku
yang satu mulai meraba serta meremas-remas
payudaraku. Akibatnya bibir kemaluanku pun
mulai basah karena cairan hangat mulai mengalir
deras dari liang vaginaku. Pada SMS berikutnya,
Sinto mengatakan bahwa jilatannya akan terus
turun menjelajah perut hingga pusarku dan dia
tidak akan melewati sejengkal pun tubuh
mulusku yang memang telah lama ia idam-
idamkan. Jilatannya akan terus berlanjut ke
bawah hingga kedua belah pahaku, lututku
hingga seluruh jari-jari dan telapak kakiku.
Bersamaan dengan itu aku juga melakukan
rabaan dan belaian pada tubuhku sesuai dengan
isi SMS Sinto. Aku hanya dapat mengerang
karena dari liang vaginaku dapat kurasakan
cairan bening yang terus mengalir deras
membasahi sprei tempat tidurku. Kimono yang
kukenakan pun sudah awut-awutan hingga
akhirnya kulepaskan sekalian hingga aku pun
dalam keadaan bugil tanpa sehelai benang pun
yang menutupi tubuhku.
Ingin rasanya aku meremas dan mengusap
vaginaku yang sudah terasa sangat gatal
menanti belaian. Namun aku bertahan hingga
mengikuti alur cerita Sinto yang dikirim melalui
SMS. SMS berikutnya, Sinto menyampaikan
bahwa ia meneruskan jilatan lidahnya naik ke
pahaku hingga bagian dalam selangkanganku.
Lidahnya akan menjelajah bibir vaginaku. Dan
saat itu jari-jari tanganku pun menjelajah ke
vaginaku. Jariku mengelus lembut bibir
vaginaku. Sungguh tak tak dapat kulukiskan
dengan kata-kata kenikmatan yang luar biasa
melanda diriku, hingga aku melenguh bagaikan
seekor sapi..
"Ooouuhh.. Uuhh! Aahh..! Clep..! Sleep..!"
Bersahutan antara suara lenguhanku dengan
suara kecipak vaginaku. Akupun mengalami
orgasme yang luar biasa hanya dengan
khayalanku bersama SMS dari Sinto. Rupanya
Sinto masih mengirim SMS-nya bahwa ia akan
menjilati klitorisku, menggigit kecil dan
menghisap habis cairan yang mengalir dari
dalam vaginaku.
Kubalas SMS Sinto dengan menyampaikan
sejujurnya apa saja yang kulakukan saat
membaca SMS-nya dan juga kuceritakan
sejujurnya bahwa aku telah mengalami orgasme
dan sensasi yang luar biasa. Selanjutnya Sinto
meneleponku dan mengajakku untuk bertemu.
Dia berjanji akan memberikan kenikmatan yang
nyata bagi diriku. Terus terang hatiku berdebar
karena selama ini kami belum pernah mengobrol
sejauh itu dan aku pun belum pernah melakukan
hubungan sex dengan orang lain selain dengan
Hariono, namun ajakan Sinto untuk bertemu
kusetujui. Kami berjanji besok pagi bertemu di
sebuah hotel berbintang tertua di kotaku.
Sayangnya hotel tersebut saat ini sudah tutup
karena pailit dan baru akan direnovasi setelah
mendapat investor baru.
*****
Keesokan harinya kami pun bertemu di hotel M.
Rupanya Sinto sudah memesan kamar. Jadi
kami pun tidak perlu berlama-lama di lobby hotel
dan langsung masuk ke kamar. Dalam kamar,
Sinto langsung mencium dan melumat bibirku.
Kubalas pagutannya dengan liar karena aku
memang sudah sangat haus dan sangat
mendambakannya. Tangan Sinto meremas
bongkahan pantatku. Aku pun tak ketinggalan
melepas kancing bajunya. Tak berapa lama kami
pun sudah hampir telanjang bulat. Sinto hanya
mengenakan CD dan aku pun hanya
menggunakan setelan BH dan CD mini berenda
yang berwarna hitam.
Melihat apa yang kukenakan saat ini, Sinto
sepertinya bertambah nafsu. Batang
kemaluannya yang cukup besar tersembul dari
CD warna putihnya yang segera kuperosotkan
dan kuremas batang kemaluannya yang sudah
membesar sejak tadi. Ukuran panjangnya
normal tapi diameter dan kekerasannya luar
biasa menurutku. Batang kemaluan laki-laki yang
panjang sering kulihat di BF, tapi batang
kemaluan sebesar ini belum pernah kulihat,
memang luar biasa.
Sinto pun mulai melakukan serangan dengan
bibir dan lidahnya sesuai dengan janjinya
kemarin. Kalau kemarin dia hanya
menyampaikannya via SMS, saat ini langsung
dia praktekkan ke tubuhku. Mulai dari bibir,
telinga, leher hingga kedua payudaraku habis
dilalapnya. Memang Sinto sangat piawai
melakukan hal ini karena tanpa kusadari BH-ku
sudah terlepas sejak tadi. Mungkin aku terlalu
menikmati jilatannya sambil tanganku terus
meremas dan mengocok batang kemaluannya
hingga aku tidak sadar saat BH-ku terlepas.
Semua ini kami lakukan sambil berdiri hingga
kakiku terasa lumpuh dan tubuhku mulai gontai
bagaikan ingin pingsan sampai saatnya Sinto
membopong tubuhku ke tempat tidur sambil
terus melakukan jilatan sensasionalnya hingga ke
tubuh bagian bawahku. Tangan kirinya tetap
meremas payudaraku. Mulutnya menjelajah ke
perutku sambil sesekali lidahnya menjulur di
pusarku. Tangan kanannya memerosotkan CD
miniku hingga ke lutut dan diteruskannya
dengan kedua kakiku hingga aku benar-benar
bugil tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh
molekku.
Kami telah benar-benar bugil saat lidah Sinto
menjelajah terus ke bawah pahaku. Dijilatinya
terus hingga ke jari dan telapak kakiku bergantian
kiri dan kanan, hingga entah berapa banyak
sudah cairan hangat yang mengalir deras dari
dalam liang vaginaku saat itu. Aku pun
merasakan sensasi dan kenikmatan yang luar
biasa. Aku tak kuasa lagi meremas batang
kemaluan Sinto. Kedua tanganku telentang
meremas bantal dan sprei di sekelilingku sambil
tubuhku menggeliat bagaikan ular di padang
pasir kepanasan.
Sementara itu bibir dan lidah Sinto terus
bergeriliya menelusuri pahaku hingga belahan
paha bagian dalam. Naik sedikit ke arah
selangkanganku, sesekali lidahnya menyentuh
bibir vaginaku sehingga cairan hangat dari dalam
lubang kenikmatanku mengalir tak terbendung.
Sinto tahu dan merasakan itu. Dan langsung
dibenamkan mulutnya di vaginaku seakan tak
rela cairan itu mengalir merembes ke sprei
dengan sia-sia. Dihisap dan ditelannya semua
cairan yang ada.
Bibir vaginaku dan bibir Sinto saling menempel
hingga lubang vaginaku berhadap-hadapan
dengan mulut Sinto, seakan dua buah ujung
selang karet yang saling menempel. Disedotnya
semua cairan yang ada dan yang mengalir
keluar hingga seakan liang vaginaku disedot
vaccum cleaner. Belum cukup sampai di situ,
lidah Sinto terus dijulurkannya dan menari-nari
di klitorisku dan sesekali lidahnya dijulurkan
memasuki liang vagina dan menyentuh dinding
vaginaku, hingga aku pun mengalami orgasme,
mungkin yang kedua karena saat orgasme yang
pertama tadi kurasakan saat jilatan Sinto
menyentuh bibir vaginaku. Saat ini jiwaku
seakan sudah melayang ke langit ke tujuh.
Desahanku sudah meracau sangat keras sambil
tanganku meremas dan menjambak rambut
kepala Sinto.
Selesai dengan jilatannya, Sinto pun kembali
mencium bibirku sambil batang kemaluannya
diarahkannya ke bibir vaginaku. Didorong-
dorongkannya pelan, tapi karena vaginaku sudah
mengalami lubrikasi sejak tadi maka tanpa
kesulitan batang kemaluan Sinto yang mirip
rudal itu langsung dengan mudahnya bisa
masuk ke dalam lubang vaginaku yang
nampaknya sudah menganga lebar saat kubuka
pahaku lebar-lebar dan aku mengalami
kenikmatan yang luar biasa dan entah berapa kali
aku mengalami orgasme lagi selama permainan
ini, hingga akhirnya aku dan Sinto mencapai
orgasme yang bersamaan.
Tamat


Adult | GO HOME | Exit
1/441
U-ON

inc Powered by Xtgem.com